Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

tentang betaMesa kecil

Beta lahir di sebuah rumah di atas bukit di Metina Namodale Baa Rote. Beta lahir dengan ukuran tubuh yang cukup besar, sekitar 3.5 kg. Menurut Mama Lina, selama masa kehamilannya, Mama sering dikirimi dendeng rusa yang disantap sebagai lauk dari nasi beras tumbuk. Saat lahir, Beta tidak menangis sampai beberapa saat lamanya. Hal ini mengherankan Mantri dan keluarga yang berkumpul di rumah. Seorang tante yang juga dukun beranak, lalu menggendong Beta dan menepuk-nepuk pantat maka menangislah Beta. Semua lega. Oia, Beta lahir pada hari Senin tanggal 5 April 1976 pada pagi hari sekitar jam 07.30. Papa Anus telah menyediakan nama untuk Beta. Mesaendik Jacob, merujuk pada nama saudara kakek Beta, ditambahi Aduhane yaitu nama nenek Beta. Keanehan muncul 2 hari setelah Beta lahir, karena selama itu Beta tidak kincing berak (BAK dan BAB). Entah mendapat firasat ataukah menyadari sesuatu, saat Mama Lina sedang menggendong Beta, Papa  berkata, "Oh, ini ada yang minta nama. Susi Bea." A...

tentang beta PoEh

Moyang betaMesa dari pihak ibu, berasal dari Nusak OEpao, di ujung timur Pulau Rote. Menurut penuturan Mama Lina, kakeknya memiliki 3 orang anak, 2 laki-laki dan 1 orang perempuan. Anak pertama bernama Yesaya Poeh, tinggal di Nusaklain, berprofesi sebagai guru agama yang mengajar berpindah-pindah di beberapa Nusak seperti OEpao, Bilba, Loleh dan Korbafo. Beliau menguasai bahasa Belanda dan saat penjajahan Jepang, beliau sempat ditangkap dan dibawa ke Baakarena disangka sebagai mata-mata Belanda. Tuan Guru Yesaya PoEh menikah dengan Nyora Agustina Laor dan dikaruniai 8 orang anak, 7 perempuan dan 1 laki-laki. Anak pertama perempuan, meninggal saat berumur kurang lebih 5 tahun. Anak kedua, mama Paulina, menikah dengan bapa Petan dikaruniai 2 orang anak perempuan yaitu susi Margaritha dan susi Yakoba) Anak ketiga too Yulianus Hermanus, sekolah guru di Baun Amarasi dan kemudian menjadi guru. Too menikah dengan mamtoo Lenggu dan dikaruniai 1 orang anak laki-laki, bu Yulianus Hermanus. T...

tentang beta Perisai Diri

 Beta sudah lama diajak teman-teman SD untuk mengikuti latihan beladiri. Sampai tamat SD bahkan sudah SMP kelas 2, beta belum tertarik untuk mengikuti latihan semacam itu. Memang saat masih kelas 4, ada tetangga kompleks yang menyewa trainer untuk melatih anakanya dan beta diajak ikut. Beta tidak tau pasti beladiri apakah itu, aliran pencak silat ataukah karate. Beberapa kali ikut latihan lalu si trainer tak muncul lagi.  Nah pada saat kelas 3 SMP, beta diajak sodara untuk berlatih di BLK Kupang. Ternyata itu adalah latihan silat Perisai Diri. Berpakaian putih, tidak seperti silat lain yang umumnya berseragam hitam.  Tiap hari Rabu dan Minggu sore, beta ikut latihan di BLK itu. Tidak banyak anggota baru, sekitar 11 atau 12 orang saja. Kami dilatih pukulan, tendangan dan tentu jurus2 (sikap) oleh para pelatih seperti Bu Tete, Bu Eras, Bu Sem, Bu Zabdi dan tentu saja Bu Fer. Anggota seangkatan Beta antara lain Nabas Muskanan, Piter Dethan dan sodaranya (Beta lupa nama karen...