Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

tentang tiga orang

2016 Hari terakhir di tahun 2016 sudah datang. Mestinya hari ini juga biasa-biasa saja, seperti 365 hari lainnya. Ada pagi, ada siang juga malam. Jamnya pun tetap 24, tidak lebih, tidak kurang. Dan seperti hari terakhir tiap tahunnya, ada sedikit refleksi atau kilas balik terhadap hari-hari yang telah dilalui sebelumnya. Apa yang sudah dilakukan, apa yang tidak sempat terlaksana. Ada kesuksesan yang diraih, ada kegagalan yang terjadi. Ada yang baru pertamakali menikmati hari ini, ada yang tidak sampai hidupnya pada hari ini. Mestinya hari ini adalah hari biasa, seperti hari-hari yang lain. Namun ketika kilas balik, maka hari ini menjadi lain. Hari ini menjadi penanda, hari ini menjadi pengingat. Hari ini adalah hari terakhir dari tahun di mana kami kehilangan orang-orang terdekat. Tahun di mana orang-orang yang mengasihi kami, pulang pada Penciptanya. Kembali kepada Tuhan yang mengutusnya. Kembali ke Rumah Bapanya. Hari ini mengingatkan kami bahwa orang-orang yang sudah kembali ...

tentang wasiat

WASIAT NOENOEHITOE Catatan dari Pdt. Jermias Petrus Noenoehitoe (1955) 1.       Bahwa pada zaman dahulu kala, maka turunan Nunuhitu (Noenoehitoe) mulai dari Rondo Nunu yang biasa disebutkan turunan Rondotein dalam suku Mbura Lae di negeri Thie, pulau Rote, biasa memakai nama (fam) Pandie , yaitu nama dari neneknya Pandi Fora (Pupu : V, lihat silsilah). Akan tetapi pada tahun 1872, maka nama Pandie itu diganti dengan nama Messakh oleh almarhum Raja Thie Jonas Nicolas Messakh pada ketika Jacob Arnolus Pandie (Fora Rondo) dinikahkan dengan tunangannya Wilhelmina Johanis di Kantor Ba’a. Pertukaran nama itu terjadi lantaran fam. Messakh (Bessitein) dan fam. Pandie (Rondotein) sejak itu mereka hidup dalam persahabatan yang karib , seolah-olah saudara sekandung adanya. 2.       Lantaran zaman beredar, musim beralih, maka pada tahun 1935, Guru Pension Gabriel Arnolus Messakh dapat memilih  satu nama yang baru, yang...

tentang Prof. Herman Yohanes

Prof. Dr. Ir. Herman Yohanes                                                          sumber foto : google  Tanggal 19 Desember 2016, Pemerintah merilis pecahan uang rupiah baru. Salah satu pecahan yaitu koin 100 rupiah, memuat gambar Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Timur yaitu Prof. Dr. Ir. Herman Yohanes. Siapakah beliau? Banyak orang belum mengetahui bahwa Beliau ini ahli perakit bom yang membantu pasukan Republik ketika perang mempertahankan kemerdekaan RI berkecamuk. Beliau juga merupakan Rektor kedua dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya, berikut ini Beta salin kembali profil dan riwayat hidup Beliau, seperti yang dilansir Dinas Sosial Nusa Tenggara Timur melalui Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kesetiakawanan Sosial, seksi PNK 3.               ...