Langsung ke konten utama

tentang wasiat

WASIAT NOENOEHITOE
Catatan dari Pdt. Jermias Petrus Noenoehitoe (1955)

1.      Bahwa pada zaman dahulu kala, maka turunan Nunuhitu (Noenoehitoe) mulai dari Rondo Nunu yang biasa disebutkan turunan Rondotein dalam suku Mbura Lae di negeri Thie, pulau Rote, biasa memakai nama (fam) Pandie, yaitu nama dari neneknya Pandi Fora (Pupu : V, lihat silsilah).
Akan tetapi pada tahun 1872, maka nama Pandie itu diganti dengan nama Messakh oleh almarhum Raja Thie Jonas Nicolas Messakh pada ketika Jacob Arnolus Pandie (Fora Rondo) dinikahkan dengan tunangannya Wilhelmina Johanis di Kantor Ba’a. Pertukaran nama itu terjadi lantaran fam. Messakh (Bessitein) dan fam. Pandie (Rondotein) sejak itu mereka hidup dalam persahabatan yang karib , seolah-olah saudara sekandung adanya.

2.      Lantaran zaman beredar, musim beralih, maka pada tahun 1935, Guru Pension Gabriel Arnolus Messakh dapat memilih  satu nama yang baru, yang disetujui oleh segala turunan Rondotein beserta dua orang tua yang masih hidup sejak itu ialah Fora Rondo dan Deta Foe (Pupu : VII). Lalu nama itu ditetapkan untuk nama persatuan bagi fam. Rondotein yang harus dipakai untuk selamanya yaitu Noenoehitoe (Nunuhitu) menurut silsilah.
Maka untuk tahun itulah semua turunan Rondotein bersehati dengan suara bulat mau mengganti nama Messakh itu menjadi nama Nunuhitu (Noenoehitoe) yang lalu disahkan di hadapan Pemerintah Pulau Rote (Tuan J. S. Kedoh) di Kantor Ba’a dan Tuan Pendeta Hasselhof utnuk mengubah nama-nama dalam surat-surat pemandian dan oknum-oknum Nunuhitu (Noenoehitoe) yang beragama Protestan.

foto : Kel. Noenoehitoe di Kramat, arsip alm. O. Noenoehitoe

3.      Sejak itu, menurut Undang-undang Pemerintahan Belanda, segala Pegawai Pensiunam tidak dibolehkan mengubah nama, jika belum ddapat keluasan dari Z. E. G. G. (Gubernur Jenderal) di Betawi. Oleh sebab itu maka dengan bisluit Tuan Residen Timor tanggal 26 Pebruari 1937 nomor 35 kepada Guru Pension G. A. Messakh di Ba’a, begitupun bisluit dari Tuan Residen Makasar tanggal 22 Oktober 1938, nomor 637 kepada Guru Pension D. J. Messakh di Makasar diluaskan mereka boleh mengganti nama Messakh itu dengan nama Noenoehitoe menurut permohonannya yang telah dopersembahkan dan telah dikabulkan oleh Z. E. G. G. tersebut.

4.      Menilik akan surat asal usul (silsilah) Noenoehitoe (Nunuhitu) yang telah diatur oleh Bapa-bapa Nunuhitu, nyatalah bahwa  nenek Rondo Nunu ialah Bangsawan Fetor dari Pulau Ndana,  yang telah berpundah ke Thie Rote dan oleh petunjuknya maka Pulau Ndana dapat dimiliki oleh orang Thie sampai  sekarang (lihat buku : Anak Membela Bapak).
Maka menurut timbangan orang tua-tua bahwa bolehlah turunan Rondo Nunu berkawin mawin dengan segala suku (Leo) di Thie dan tidak boleh dilarang oleh adat negeri sebab tidak akan terkena “telutae” (haram).
Akan tetapi perkawinan itu tidak boleh dipaksa, hanya menurut kehendak tiap-tiap diri saja, asal menggenapi tuntutan agama Masehi, kecuali Nunuhitu tidak boleh kawin dengan Nunuhitu.

5.      Wasiat ini dibuat pada Bulan Desember 1938, sesudah mendapat bisluit tukar nama dari Z. E. G. G., sedang telah diakui sah pada bulan Nopember 1935  oleh 17 Bapa Nunuhitu (Pupu : VIII) beserta anak cucunya, dan dua orang tua (Pupu : VII) yaitu Fora Rondo (Jacob Arnolus Nunuhitu) dan Deta Foe (Abednejo Nunuhitu).

Nama dari ke-17 Bapa Nunuhitu ialah :

No.
Nama Asli
Nama Nasrani (permandian)

1
Rondo Fora
Gabriel Arnolus Nunuhitu

2
Ndolu Fora
Petrus Nunuhitu

3
Dan Fora
Daniel Jacob Nunuhitu

4
Foe Fora
Benjamin Nunuhitu

5
Usu Fora
Jusup Nunuhitu

6
Pandi Fora
Paulus Nunuhitu

7
Sepa Deta
Soleman Nunuhitu

8
Foe Deta
Jacobis Nunuhitu

9
Pandi Pandi
Junus Nunuhitu

10
Sa Pandi
Paulus Nunuhitu

11
Soru Pandi
Jacob Nunuhitu

12
Foe Pandi
Jermias Nunuhitu

13
Endi Pandi
Hendrik Nunuhitu

14
Koti Pandi
Martinus Jacobus Nunuhitu

15
Foe Mesa
Mathias Nunuhitu

16
Adu Mesa
Masih kafir

17
Toulasi Meda
Masih kafir

Disalin kembali sesuai aslinya oleh : mesaendik




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Noenoehitoe

MARGA SAYA NOENOEHITOE Terlahir dalam komunitas berpaham patriakhal di Pulau Rote - NTT, saya mendapatkan warisan marga dari bapak yaitu Noenoehitoe. Jadi mau tidak mau, saya mesti meneruskan marga ini. Ada banyak pihak yang menduga bahwa marga kami ini berasal dari Maluku. Mungkin karena ada kesamaan bunyi dengan marga Manhitu ataupun Tahitoe. Bahkan ada yang bersikeras menyebutkan kisah bahwa moyang Noenoehitoe datang dari Ambon ke Rote sebagai penyebar Injil yang diutus oleh Belanda. Beberapa waktu yang lalu bahkan ada seorang teman yang menceritakan bahwa ada Peneliti dari sebuah Institut di Kupang yang sedang menyusun naskah histori tentang gelombang migrasi orang-orang Maluku ke Timor termasuk Rote.  Saya cuma senyum saja untuk menenangkan hati mereka. Sejarah dan silsilah mengenai marga Noenoehitoe ini pernah dituliskan oleh Pdt. Jermias Petrus Nunuhitu (manuskrip, 1955) dan juga ada dalam buku berjudul Anak Membela Bapak yang ditulis oleh Dj. Messakh yang d...

tentang Suku-suku nusak Thie / Tii

Orang-orang Thie 25 Suku disalin dari tulisan tangan Bapak Octovianus Noenoehitoe (1934 – 2016) Golongan Raja (Sabarai) : 1.       MburalaE 2.       HenulaE 3.       SabalaE 4.       Nggaupandi 5.       Tolaumbuk 6.       Meoleok 7.       Pandi 8.       Kolek Leoanak : a.       Sua b.       LeE c.        Musuhu d.       Kona e.       Kanaketu Golongan Fetor (Taratu) : 1.       Ndanafeo 2.       Nallefeo 3.       Mesafeo 4.       Todefeo 5.       Moiumbuk 6.     ...