Langsung ke konten utama

tentang lebah dan madu

Lebah dan Madu


Beberapa waktu lalu, kami kedatangan tamu. Lebih tepatnya sekelompok tamu. Pada umumnya tamu yang berkunjung hanya untuk beberapa saat. Namun tamu kami yang satu ini bahkan membangun rumahnya di halaman belakang rumah kami. Beberapa saat kemudian mereka membawa lebih  banyak temannya. Ya, tamu kami ini adalah sekelompok kawanan lebah. Karena merasa tidak terganggu dengan kehadiran mereka, maka kami membiarkan mereka beraktivitas dalam membangun rumahnya.

Seperti lebah pada umumnya, mereka membangun rumah atau sarangnya di tepat yang nyaman dan aman. Biasanya di daerah yang agak tersembunyi dan memiliki cukup persediaan tumbuhan yang sedang berbunga. Kebetulan bahwa di halaman belakang rumah kami tumbuh beberapa pohon yang sedang berbunga misalnya Kelor (Moringa oleifera) dan Jambu mete (Anacardium ocidentale). Namun kawanan lebah ini, penampakannya tidak seperti yang pernah Beta lihat. Ukuran tubuhnya lebih kecil dan ramping serta warna tubuhnya agak gelap.

Menurut Google ada beberapa jenih lebah dan lebah yang ada di belakang rumah kami termasuk jenis Apis andreniformis (https://en.wikipedia.org/wiki/Apis_andreniformis). Jenis lebah ini membuat sarang tunggal di semak-semak. Produktivutas lebah ini tergolong rendah dan kurang begitu ekonomis dilihat dari produksi madunya. Penyebaran lebah ini terdapat dari Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara. Klasifikasi ilmiah dari lebah ini adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Class                : Insecta
Order               : Hymenoptera
Suborder         : Apocrita
Family             : Apidae
Genus              : Apis
Subgenus         : Micrapis
Species            : A. andreniformis
Madu yang dihasilkan memang sedikit namun memuaskan hati Beta. Apalagi ketika menikmati raw honeycomb-nya, terasa nikmat sekali. Kini kawanan tamu kami ini telah berpindah tempat entah ke mana. Semoga mereka mendapatkan tempat baru yang nyaman dengan persediaan bunga yang cukup.

Salam madu aseli,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Noenoehitoe

MARGA SAYA NOENOEHITOE Terlahir dalam komunitas berpaham patriakhal di Pulau Rote - NTT, saya mendapatkan warisan marga dari bapak yaitu Noenoehitoe. Jadi mau tidak mau, saya mesti meneruskan marga ini. Ada banyak pihak yang menduga bahwa marga kami ini berasal dari Maluku. Mungkin karena ada kesamaan bunyi dengan marga Manhitu ataupun Tahitoe. Bahkan ada yang bersikeras menyebutkan kisah bahwa moyang Noenoehitoe datang dari Ambon ke Rote sebagai penyebar Injil yang diutus oleh Belanda. Beberapa waktu yang lalu bahkan ada seorang teman yang menceritakan bahwa ada Peneliti dari sebuah Institut di Kupang yang sedang menyusun naskah histori tentang gelombang migrasi orang-orang Maluku ke Timor termasuk Rote.  Saya cuma senyum saja untuk menenangkan hati mereka. Sejarah dan silsilah mengenai marga Noenoehitoe ini pernah dituliskan oleh Pdt. Jermias Petrus Nunuhitu (manuskrip, 1955) dan juga ada dalam buku berjudul Anak Membela Bapak yang ditulis oleh Dj. Messakh yang d...

tentang wasiat

WASIAT NOENOEHITOE Catatan dari Pdt. Jermias Petrus Noenoehitoe (1955) 1.       Bahwa pada zaman dahulu kala, maka turunan Nunuhitu (Noenoehitoe) mulai dari Rondo Nunu yang biasa disebutkan turunan Rondotein dalam suku Mbura Lae di negeri Thie, pulau Rote, biasa memakai nama (fam) Pandie , yaitu nama dari neneknya Pandi Fora (Pupu : V, lihat silsilah). Akan tetapi pada tahun 1872, maka nama Pandie itu diganti dengan nama Messakh oleh almarhum Raja Thie Jonas Nicolas Messakh pada ketika Jacob Arnolus Pandie (Fora Rondo) dinikahkan dengan tunangannya Wilhelmina Johanis di Kantor Ba’a. Pertukaran nama itu terjadi lantaran fam. Messakh (Bessitein) dan fam. Pandie (Rondotein) sejak itu mereka hidup dalam persahabatan yang karib , seolah-olah saudara sekandung adanya. 2.       Lantaran zaman beredar, musim beralih, maka pada tahun 1935, Guru Pension Gabriel Arnolus Messakh dapat memilih  satu nama yang baru, yang...

tentang Suku-suku nusak Thie / Tii

Orang-orang Thie 25 Suku disalin dari tulisan tangan Bapak Octovianus Noenoehitoe (1934 – 2016) Golongan Raja (Sabarai) : 1.       MburalaE 2.       HenulaE 3.       SabalaE 4.       Nggaupandi 5.       Tolaumbuk 6.       Meoleok 7.       Pandi 8.       Kolek Leoanak : a.       Sua b.       LeE c.        Musuhu d.       Kona e.       Kanaketu Golongan Fetor (Taratu) : 1.       Ndanafeo 2.       Nallefeo 3.       Mesafeo 4.       Todefeo 5.       Moiumbuk 6.     ...