Langsung ke konten utama

 tentang Cerita Nene Susu Panjang dan Bai Sabu

Nene Gina (Ballo?) pung kue dong tapoa gara-yang jual tagae di jebakan rumput seperti ini. Penjual kue ni entah Aten atau sodaranya, #betaMesa lupa. (Joni?)
Saat dia melintas di padang rumput belakang seminari Oepoi, dekat rumah om Michael Ndena (Ominde), ada yang bikin taku deng teriak, awas ada nene susu panjang, maka dia lari lalu tagae dan kue jualan dalam bokor tapoa keluar di rumput-rumput.
Masa kecil kurang permainan maka semua hal kotong jadikan bahan mainan. Blom lai diajak ej Abe pi mencuri jambu monyet di kebun milik bapak El Tari (sekarang rumdis Bank Indonesia). Kebun itu dijaga bai Sabu, yang terkenal galak. Bai tiap hari dorong kereta untuk kumpul tulang, ditemani beberapa ekor anjing galak. Beta sonde bisa nae pohon jadi Abe yang eksekusi, beta tunggu di bawah sa. Suatu saat pas Abe di atas pohon, anjing ba gonggong maka ketong paham bahwa Bai su pulang. Beta sen Abe Albertus Bale ko turun, blom omong abis te Abe su ba bunyi di tanah. Itu rumput dong ketong lari inja kasi rata, te kalo anjing buru duluan maka ketong pung betis pasti abis kena safak.
May be an image of grass
All reactions:
Yuli Nunuhitu and 16 others

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Noenoehitoe

MARGA SAYA NOENOEHITOE Terlahir dalam komunitas berpaham patriakhal di Pulau Rote - NTT, saya mendapatkan warisan marga dari bapak yaitu Noenoehitoe. Jadi mau tidak mau, saya mesti meneruskan marga ini. Ada banyak pihak yang menduga bahwa marga kami ini berasal dari Maluku. Mungkin karena ada kesamaan bunyi dengan marga Manhitu ataupun Tahitoe. Bahkan ada yang bersikeras menyebutkan kisah bahwa moyang Noenoehitoe datang dari Ambon ke Rote sebagai penyebar Injil yang diutus oleh Belanda. Beberapa waktu yang lalu bahkan ada seorang teman yang menceritakan bahwa ada Peneliti dari sebuah Institut di Kupang yang sedang menyusun naskah histori tentang gelombang migrasi orang-orang Maluku ke Timor termasuk Rote.  Saya cuma senyum saja untuk menenangkan hati mereka. Sejarah dan silsilah mengenai marga Noenoehitoe ini pernah dituliskan oleh Pdt. Jermias Petrus Nunuhitu (manuskrip, 1955) dan juga ada dalam buku berjudul Anak Membela Bapak yang ditulis oleh Dj. Messakh yang d...

tentang wasiat

WASIAT NOENOEHITOE Catatan dari Pdt. Jermias Petrus Noenoehitoe (1955) 1.       Bahwa pada zaman dahulu kala, maka turunan Nunuhitu (Noenoehitoe) mulai dari Rondo Nunu yang biasa disebutkan turunan Rondotein dalam suku Mbura Lae di negeri Thie, pulau Rote, biasa memakai nama (fam) Pandie , yaitu nama dari neneknya Pandi Fora (Pupu : V, lihat silsilah). Akan tetapi pada tahun 1872, maka nama Pandie itu diganti dengan nama Messakh oleh almarhum Raja Thie Jonas Nicolas Messakh pada ketika Jacob Arnolus Pandie (Fora Rondo) dinikahkan dengan tunangannya Wilhelmina Johanis di Kantor Ba’a. Pertukaran nama itu terjadi lantaran fam. Messakh (Bessitein) dan fam. Pandie (Rondotein) sejak itu mereka hidup dalam persahabatan yang karib , seolah-olah saudara sekandung adanya. 2.       Lantaran zaman beredar, musim beralih, maka pada tahun 1935, Guru Pension Gabriel Arnolus Messakh dapat memilih  satu nama yang baru, yang...

tentang Suku-suku nusak Thie / Tii

Orang-orang Thie 25 Suku disalin dari tulisan tangan Bapak Octovianus Noenoehitoe (1934 – 2016) Golongan Raja (Sabarai) : 1.       MburalaE 2.       HenulaE 3.       SabalaE 4.       Nggaupandi 5.       Tolaumbuk 6.       Meoleok 7.       Pandi 8.       Kolek Leoanak : a.       Sua b.       LeE c.        Musuhu d.       Kona e.       Kanaketu Golongan Fetor (Taratu) : 1.       Ndanafeo 2.       Nallefeo 3.       Mesafeo 4.       Todefeo 5.       Moiumbuk 6.     ...