Langsung ke konten utama

 tentang Televisi 

21 November Hari Televisi Se-dunia

Tampak dalam foto ini ada sebuah televisi yang Papa beli tahun 1984 dari bapak Parmudji, seorang tentara yang akan pindah tugas. Ini adalah televisi hitam putih kedua yang Papa beli ketika kami baru pindah dari Kefamnanu dan tinggal di dekat Asrama Teplan Oetete. TV pertama dibeli tahun 1982 saat kami sekeluarga masih tinggal di Metina Baa Rote.
Sebelum Papa membeli tv ini, kami biasanya menonton siaran televisi di sebuah tv umum yang dipasang oleh Stasiun RRI Kupang. Televisi itu juga hitam putih, dipasang di sebuah boks yang agak tinggi. Setiap malam pelataran depan Stasiun RRI selalu dipenuhi para penonton, apalagi saat malam Minggu, pasti lebih membludak.
TV yang ada di foto ini, sengaja Papa pasangkan kaca tiga warna sehingga walau sebenarnya hitam putih tetapi saat menonton, gambar-gambarnya terlihat seperti berwarna. Melalui tv ini #betaMesa serap banyak informasi seperti nama-nama pemimpin dunia, nama tempat, jenis hewan dan tumbuhan, serta tentunya film anak-anak yang seru.
Setelah tv ini rusak, pada tahun 1987 Papa membeli secara kredit dari toko Edison, sebuah tv warna merek SABA. Betapa senangnya kami menonton siaran televisi berwarna, tanpa remote control dan tanpa perlu pindah-pindah channel karena yang tersedia hanya siaran TVRI kebanggaan kita. Merdeka.
"Television : Connecting The World"
May be an image of 2 people, television and text
All reactions:
Eri Nunuhitu, Marsewaty Foekh and 29 others
23 comments
2 shares
Like
Comment
Send
Share

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Noenoehitoe

MARGA SAYA NOENOEHITOE Terlahir dalam komunitas berpaham patriakhal di Pulau Rote - NTT, saya mendapatkan warisan marga dari bapak yaitu Noenoehitoe. Jadi mau tidak mau, saya mesti meneruskan marga ini. Ada banyak pihak yang menduga bahwa marga kami ini berasal dari Maluku. Mungkin karena ada kesamaan bunyi dengan marga Manhitu ataupun Tahitoe. Bahkan ada yang bersikeras menyebutkan kisah bahwa moyang Noenoehitoe datang dari Ambon ke Rote sebagai penyebar Injil yang diutus oleh Belanda. Beberapa waktu yang lalu bahkan ada seorang teman yang menceritakan bahwa ada Peneliti dari sebuah Institut di Kupang yang sedang menyusun naskah histori tentang gelombang migrasi orang-orang Maluku ke Timor termasuk Rote.  Saya cuma senyum saja untuk menenangkan hati mereka. Sejarah dan silsilah mengenai marga Noenoehitoe ini pernah dituliskan oleh Pdt. Jermias Petrus Nunuhitu (manuskrip, 1955) dan juga ada dalam buku berjudul Anak Membela Bapak yang ditulis oleh Dj. Messakh yang d...

tentang wasiat

WASIAT NOENOEHITOE Catatan dari Pdt. Jermias Petrus Noenoehitoe (1955) 1.       Bahwa pada zaman dahulu kala, maka turunan Nunuhitu (Noenoehitoe) mulai dari Rondo Nunu yang biasa disebutkan turunan Rondotein dalam suku Mbura Lae di negeri Thie, pulau Rote, biasa memakai nama (fam) Pandie , yaitu nama dari neneknya Pandi Fora (Pupu : V, lihat silsilah). Akan tetapi pada tahun 1872, maka nama Pandie itu diganti dengan nama Messakh oleh almarhum Raja Thie Jonas Nicolas Messakh pada ketika Jacob Arnolus Pandie (Fora Rondo) dinikahkan dengan tunangannya Wilhelmina Johanis di Kantor Ba’a. Pertukaran nama itu terjadi lantaran fam. Messakh (Bessitein) dan fam. Pandie (Rondotein) sejak itu mereka hidup dalam persahabatan yang karib , seolah-olah saudara sekandung adanya. 2.       Lantaran zaman beredar, musim beralih, maka pada tahun 1935, Guru Pension Gabriel Arnolus Messakh dapat memilih  satu nama yang baru, yang...

tentang Suku-suku nusak Thie / Tii

Orang-orang Thie 25 Suku disalin dari tulisan tangan Bapak Octovianus Noenoehitoe (1934 – 2016) Golongan Raja (Sabarai) : 1.       MburalaE 2.       HenulaE 3.       SabalaE 4.       Nggaupandi 5.       Tolaumbuk 6.       Meoleok 7.       Pandi 8.       Kolek Leoanak : a.       Sua b.       LeE c.        Musuhu d.       Kona e.       Kanaketu Golongan Fetor (Taratu) : 1.       Ndanafeo 2.       Nallefeo 3.       Mesafeo 4.       Todefeo 5.       Moiumbuk 6.     ...